Jumat, 23 Oktober 2009

My Soul’s_Milik Jiwaku

Manusia seringnya terkungkung, ketakutan di masa kini dalam masa depan.
Tapi inilah aku, seluruh hidupku, tak dapat disangkal telah dipersiapkan untuk semua ini.
Kenapa, kenapa harus takut, Ia telah mengujiku dengan berbagai hal, meskipun aku tidak telah melaluinya dengan terlalu baik, tapi setidaknya aku percaya, Dia, memahamiku sepenuhnya.
Untuk apa aku berkata bahwa aku meyakiniNya dengan segenap jiwaku yang rapuh dan tak berharga, bahwa ia selalu bersamaku, bahkan jika pikiran kosong dalam kepalaku berkata; bahwa aku tak layak untuk menentukan jalanku sendiri.
Mestinya tak ada ketakutan, ketika kau ingin mengisi hidupmu dengan melakukan yang terbaik.
Bukan, bukan yang menurut orang lain baik bagimu, tetapi bertanya pada dirimu, dengan hati yang terbuka dan jujur, apa yang terbaik bagimu?
Lalu aku kan menyandarkan seluruhnya ke tangan Tuhan, dan membiarkan Dia membuat penilaian atas apa yang telah ku lakukan.
“Menjadi diri sendiri adalah hartaku kini”.
Katakan padaku! Berapa banyak orang yang hidup, dengan menyebut diri mereka dengan namanya, “Aku…”, tapi mereka tenggelam, berenang dalam angan, dan mimpi, dan pikiran-pikiran orang lain; bahkan terlalu pengecut untuk berjalan dengan dagu yang terangkat.
Disini, berdiri menjulang mimpiku, dekat sekali ke hatiku, sedekat urat nadiku, sehingga bisa ku dengar deburannya memecah kebuntuan jiwa, tempat dimana aku tak perlu mencarinya jauh di lubuk hati orang lain.
Menemukan dimana hatiku berada sejak kini.
Berlampau-lampau waktu terus melaju, Dia menunjukkanku jalanNya, bersamaku, menemukan cahayaku sendiri yang masih redup.
Segera, ia akan berubah terang, menyala seiring keyakinanku, dan menjauhkannya dari kesia-siaan.
Hingga waktunya bagiku untuk tahu, tak ada tempat lain yang lebih indah dan membuatku bahagia selain meletakkan hatiku pada apa yang ku percaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar